Air Putih dan Resiko Dehidrasi

Unknown | Minggu, Juni 10, 2012 |
Tak heran bila minum sedikit air maka orang akan beresiko mengalami batu ginjal. Ketika mengalami kurang cairan maka usus akan menyerap cairan dari feses untuk tetap menjaga hidrasi sehingga hal ini dapat menyebabkan gangguan buang air besar.
Air berfungsi untuk menjaga keseimbangan proses metabolisme tubuh. Air akan membilas racun dari organ vital, membawa nutrisi ke sel tubuh. Bila jumlahnya tidak seimbang dengan pengeluaran, maka akan mengalami gangguan (dehidrasi). Rata-rata tiap orang memiliki 60% air dari berat tubuhnya. sebagian besar dari kita membutuhkan sekitar enam sampai delapan gelas cairan sehari. Cairan juga bisa diperoleh dari buah dan sayur yang 80-90% terdiri dari cairan. Belum minuman lain seperti susu, teh, dan kopi.   

Fungsi-fungsi cairan ini antara lain untuk proses pencernaan, penyerapan sari makanan sirkulasi darah dalam tubuh, transportasi nutrisi dan mempertahankan suhu tubuh. Jadi bisa dibayangkan bila tubuh sampai kekurangan asupan cairan.

Air putih dapat dijadikan pengganti minuman berkalori tinggi sehingga membantu program diet. Ketika sel-sel otot tidak memiliki cairan yang cukup, mereka tidak akan berfungsi dengan baik dan kemampuannya berkurang.

Minum cukup air tidak hanya menjaga kelembaban kulit sehingga tidak tampak kering dan kusam, namun juga dapat membantu membuang racun di dalam tubuh sehingga kulit senantiasa terjaga kesehatannya.

Ketika tubuh memiliki cukup cairan, urin akan mengalir bebas, jernih dan bebas bau dan sebaliknya jika kekurangan air maka konsentrasi urin, warna dan bau akan kentara karena ginjal harus menyerap cairan ekstra untuk menjalankan fungsinya.

Fakta lain minum setengah liter air sebelum makan dapat membantu kita makan lebih sedikit sehingga bisa menurunkan berat badan.  Memang banyak minum air putih akan semakin sehat tetapi jangan pula kita sampai berlebihan minum air. Jika minum banyak air dalam waktu singkat tanpa mengganti elektrolit yang hilang, kadar natrium pada darah dapat berpotensi mengalami pembengkakan kelenjar otak dan menyebabkan kematian. Jika kurang mengonsumsi air putih bukan hanya menyebabkan dehidrasi tapi juga kadar gula darah menjadi tinggi.

Pada tubuh orang yang obesitas, air tubuh total lebih rendah karena kandungan air di dalam sel lemaknya lebih rendah daripada kandungan air di sel otot. Ini berarti orang yang obesitas lebih mudah mengalami kekurangan air. inilah alasan mengapa orang gemuk butuh minum lebih banyak.

Dehidrasi ringan sampai sedang ditandai dengan mulut kering dan lengket, mengantuk, rasa haus, air seni sedikit dan pekat, jumlah keringat sedikit, tubuh lemas, hingga kulit yang kehilangan kekenyalannya.

Secara umum, dalam kondisi normal, kebutuhan tubuh akan cairan sehari-hari dapat dihitung dengan rumus:

  • Kebutuhan cairan adalah sekitar 1 mililiter untuk setiap kilokalori kebutuhan energi tubuh. Jika seseorang kebutuhan energinya 1.800 kkal, berarti kebutuhannya akan cairan adalah 1 x 1.800 = 1.800 mililiter atau 1,8 liter air.

Dehidrasi paling erat kaitannya dengan penurunan volume intravaskular dan selanjutnya dapat mengakibatkan kegagalan organ dan kematian. Jangan pernah menyepelekan Dehidrasi.



Referensi:
http://www.metris-community.com/manfaat-terapi-air-putih-khasiat-minum-bagi-kesehatan/
http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1869206/lima-mitos-dan-fakta-kebenaran-air-putih
http://health.kompas.com/read/2012/06/04/10101352/Minum.Air.Putih.Jauhkan.Anda.dari.Diabetes

Admin : Unknown ~ The Journey Barlie's Blog

Artikel Air Putih dan Resiko Dehidrasi Semoga bermanfaat, untuk kritik dan saran silahkan klik poskan komentar dibawah atau tinggalkan pesan di CBOX. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini.
Comments
0 Comments

0 komentar: